Dari hasil reka adegan yang dilakukan polisi di sejumlah lokasi dengan melibatkan ketiga pelaku, Senin (13/1), terungkap bahwa pembunuhan hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, didasari oleh perselingkuhan dan rasa sakit hati.
"Suami saya terus menerus berselingkuh dengan perempuan-perempuan lain dan dari pertama perkawinan, dia selalu mengkhianati saya," ujar ZH, istri korban sekaligus otak pelaku pembunuhan.
Mengetahui suaminya kerap selingkuh, ZH yang merasa tertekan justru menjalin hubungan asmara juga dengan pelaku lainnya, JP. Status korban sebagai hakim yang sulit untuk melakukan perceraian, membuat ZH dan JP berencana membunuh korban.
Usai merencanakan pembunuhan dengan ZH, JP lantas menghubungi RF. Ketiganya pun bertemu di sebuah cafe untuk menyusun skenario pembunuhan.
"Dek ada yang mau abang sampaikan, kak Hanum ada masalah sama suaminya. Suaminya selama ini suka main perempuan, suka marah-marah sama orang tua kak Hanum. Kak Hanum tidak bisa kalau harus bercerai, dia mau agar suaminya dibunuh," ucap JP kepada RF.
Namun sebelum menjalankan aksinya, RF sempat bertanya kepada ZH apakah ia benar-benar mencintai JP atau hanya sekadar memanfaatkannya.
"Betul itu kak, nanti kakak cuma manfaatkan bang Jefri, karena setau Reza bang Jefri orangnya lurus dan enggak neko-neko dari dulu. Kakak serius?" tanya RF kepada ZH.
Untuk meyakinkan RF, ZH pun mengatakan bahwa dirinya ingin menikah dengan JP usai Jamaluddin terbunuh. Selain itu dia juga menjanjikan uang sebesar Rp 100 juta kepada RF dan akan mengajaknya umrah jika misi tersebut berhasil.
"Tanya aja langsung sama abangmu," jawab ZH.
"Iya kakak serius. Memang rencana kami mau nikah, kakak enggak main-main. Selama ini kakak enggak tahan, udah lama kakak, udah cukup sakit hati lah."
"Reza memang mau bantui bang Jefri sama kakak untuk bunuh suami kakak. Kalau udah siap bunuh, kakak kasih uang seratus juta dan setelah itu kita pergi umrah," ucapnya.
Namun menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol. Andi Rian, dalam pertemuan tersebut ZH hanya memberi uang Rp 2 juta kepada kedua eksekutor untuk belanja perlengkapan.
Reka ulang rencana pembunuhan Jamaluddin digelar di lima lokasi berbeda dengan 15 adegan. Andi menyebut rekonstruksi hari ini hanya sampai tahap perencanaan pembunuhan.
"Dalam rekonstruksi ini terdapat 15 adegan, terdiri dari lima lokasi," jelas Andi.
0 comments:
Post a Comment